Minggu, 06 November 2011

Alternatif Wisata Maritim Pasir Putih di Barru


dikutip dari : Barru News 

Wisata bahari Kabupaten Barru memanjakan mata dengan pemandangan yang indah. Bukan saja Pulau Panikiang yang memiliki ciri khas menarik karena menjadi habitat ribuan burung bangau. Di sana, di Mangkoso, ada pulau kecil yang namanya Kessi Pute’.yang sebelah selatan berbatasan desa ajjakang dan sebelah utara berbatasan dengan desa Lawallu.

Pengelola tempat tersebut, A Muh Amin mengaku, wisata di Wiring Tasi menawarkan kesejukan dan nilai wisata yang menarik. “Ini baru saya bangun,” katanya, di lokasi wisata Kessi Pute, Wiring tasi Mangkoso. Pengelola lainnya, Omeng menambahkan, luas areal tersebut sekira 8 are, ditumbuhi tanaman rindang dan bangunan dengan nilai estetika yang tinggi.

Soal kebersihan, pengelola mengaku sudah mempertimbangkannya, dengan mengajak masyarakat tidak membuang sampah di laut. Saat ini, pulau kecil dengan bangunan villa Lembayung sementara berbenah. Sejumlah fasilitas dilengkapi untuk menuju wisata pantai yang ideal. “Ini adalah salah satu alternatif wisata di Barru, bahkan mungkin akan menjadi andalan,” katanya. Andi Amin dibantu Omeng mencoba merealisasikan potensi wisata Barru dengan nyata. Ia mencoba membuka mata masyarakat dan pemerintah daerah Barru bahwa masyarakat bisa berbuat untuk membantu pemerintah.

Kawasan wisata Wiringtasi mencoba dikembangkan, agar nantinya menjadi pilihan masyarakat di Sulsel sebagai tempat istirahat yang bebas dari kebisingan kota. Potensi wisata itu, yang baru dikelola dengan inisiatif sendiri, juga bisa menjadi peluang bagi investor untuk bekerjasama dengan Pemkab Barru.“Namun harus diseriusi, dikerjakan, jangan sekadar janji saja. Pemerintah daerah harus fokus ke berbagai sektor, termasuk wisata,” harap Andi Amin yang juga Ketua Gerindra Barru. (lim)

Selamat Jalan teman


dikutip dari : Barru News 

Ini dia cinta kalap ala Syukur (33), warga Abbanuangge, Desa Lerang, Kecamatan Lasinrang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Gara-gara cintanya ditolak, lelaki pengangguran itu menikam Risda (22) warga Desa Lawallu, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, Senin (5/9/2011).

Ibu korban,  Sitti Hameriah Selasa (6/9/2011) mengatakan, sebelum peristiwa berdarah tersebut, pelaku dan anaknya sempat terlibat adu mulut, tak jauh dari kediaman korban. Sesaat kemudian korban ditemukan tersungkur di lokasi kejadian.

Risda dan Syukur memang sempat menjalin cinta. Namun hubungan mereka berakhir beberapa waktu lalu.“Pelaku minta kembali lagi merajut hubungan mereka. Tapi ditolak oleh anak saya. Belum lama ini mereka memang sudah putus,” jelasnya.

Diduga karena ditolak itulah pelaku menjadi kalap lalu menikam mantan pacarnya itu dengan sebilan badik. Korban ditikam sebanyak tiga kali. Dua di bagian dada, dan satu di bagian punggung. Lengan kanan korban juga terlihat mengeluarkan darah.

“Kami sempat membawa korban ke rumah sakit untuk dirawat tapi tidak tertolong. Anak kami meninggal setibanya di rumah sakit,” kata Sitti  Hameriah lagi.

Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Barru, AKP Sugeng mengakui peristiwa tersebut. Sugeng mengatakan, pelaku ditangkap  beberapa saat setelah kejadian di Desa Kupa, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru.

Polisi juga berhasil mengamankan badik milik pelaku yang digunakan menghabisi nyawa korban dan satu unit motor bebek. “Dugaan sementara pembunuhan ini karena pelaku sakit hati lantaran tiga tahun berpasaran namun diputuskan oleh korban,” jelas Sugeng.